No Differences Here!!

Please leave your social status before enter here!!!

Minggu, 27 Februari 2011

Rumahku Kebakaran

Pasti pada kenal dengan penyanyi yang satu ini “Ozzy Osbourne”. Yang terkenal dengan kontraversialnya tentang keberadaan Tuhan. Terus terang saja, saya adalah salah seorang penggemarnya dari sisi musiknya. Suaranya yang khas dan memiliki band yang solid serta karier yang terbilang sukses di dunuia music rock adalah point-point dimana saya sangat mengaguminya. Namun dalam tulisan ini saya tidak begitu menonjolkan si Osbourne, cuman sedikit mau belajar hal yang baik saja darinya melalui lagu-lagunya.
Adapun salah satu lagunya yang paling sering saya dengar dan merupakan lagu favorit yang berjudul “Dreamer” dalam album Down to Earth. Emang sih niy lagu bikin geram para pemuja Tuhan karena si Osbourne dengan lantang dalam liriknya tidak begitu setuju dengan adanya kuasa dari Tuhan dalam dunia ini teristimewa bagi dirinya. Hmmmm….. awalnya sih, pertama dengar lagu ini timbul rasa tidak enak karena liriknya. Namun setelah mengikuti secara seksama liriknya, ada kekaguman tersendiri bagi saya.

Rumahku Kebakaran yang merupakan judul tulisan ini sebenarnya akan berbicara tentang Bumiku Kebakaran. Hubungannya dengan lagu “Dreamer” Osbourne adalah lirik yang mengatakan “… wondering will mother earth survive, hoping that mankind will stop abusing her sometime.” Ternyata ada juga perhatian bahkan sebuah pernyataan atas kesadaran sendiri dari dia tentang begitu sakitnya bumi sekarang ini. Permasalahan yang lagi trendy sekarang ini kan tentang adanya perubahan iklim secara global atau kerenya “Climate Change” yang diakibatkan naiknya suhu bumi karena peningkatan gas-gas rumah kaca. Itu artinya bumi ini semakin panas (Global Warming). Banyak orang yang pakaiannya mulai kependekan bahkan ada yang kekurangan kain (baca: sengaja dibikin pendek) sehingga baju atau celana/rok nya semakin mini yang separoh tubuh nya kelihatan. Mungkin karena mode atau mungkin juga karena kepanasan akibat bumi semakin panas. Haaaahahahahaaa…


Bukan saja suhu bumi naik akibat peningkatan gas-gas rumah kaca, tapi segala macam suhu juga pada naik. Sebut saja suhu politik di beberapa negara pada naik dengan adanya ketegangan dengan demonstrasi rakyat yang menuntut adanya pembaharuan. Naiknya suhu ini pun harus memakan korban jiwa dan harta benda. Di berita-berita TV menayangkan beberapa negara yang bergejolak, misal; Mesir dll yang menelan korban jiwa dan kerugian2 lainya. Dan setelah Mesir, kembali suhu politik di Libya juga turut naik. Sampai-sampai harus ada pembunuhan oleh tentara bayaran untuk mengantisipasi demonstrasi yang anarkis. Suhu kebutuhan pun semakin meningkat. Banyak pengangguran terciptakan. Banyak kriminalitas yang muncul. Orang sudah tidak lagi peduli dengan apa2, yang penting baginya adalah bagaimana bisa bertahan hidup di bumi yang semakin panas ini.

Inilah rumahku…., rumah yang sedang terbakar. Inilah bumiku….., bumi yang sedang terbakar. Terbakar oleh pemanfaatan yang tak kenal batas tanpa pemeliharaan, keserakahan, ketamakan, ketidakadilan dan macam-macam lah. Bukan saja bumi yang mulai berproses untuk menyeimbangkan dirinya akan perubahan2 yang menghantuinya, manusia juga sudah mulai mempersiapkan dirinya, golongannya, kelompoknya demi bisa bertahan hidup tanpa mempedulikan sesamanya ataupun rumahnya ini. Biar saja terbakar, yang penting saya tidak tersentuh oleh tangan-tangan lawan saya dan bisa survive tanpa peduli pemeliharaan. Biar saja terbakar….. biar saja…. Who cares!!!

And the man who don’t trust in God said in his song :
. . .
I watch the sun go down like everyone of us
I’m hoping that the dawn will bring a sign
A better place for those who live after us this time
If only we could all just find serenity
It would be nice if we could live as one
When will all this anger, hate and bigotry be gone??
         I’m just a dreamer…., I dream my live away
         I’m just a dreamer…., who dreams a better day
         I’m just a dreamer…., who searching for the way


So, what will the man who trust in God say ???

2 komentar:

  1. sebuah pemikiran yang menyentuh..
    semakin hari bumi memang semakin panas, banyak manusia lebih mendewakan materi daripada kenyataan kalau alam tetap butuh perhatian

    BalasHapus